Thursday, August 16, 2012

5 Misteri Abadi Dari Tanah Para Dinasti China

Perjalanan sejarah yang dimiliki oleh bangsa China selalu menarik untuk dicermati dan dinikmati. Bagaimana tidak, salah satu peradaban tertua, tertinggi, terjadi di daratan China bahkan sebelum era masehi dimulai. Keindahan, kecantikan, serta keteguhan yang terdapat di dalam sejarah dan literasi China membuktikan apa yang terjadi saat itu, namun  tidak semuanya jelas atau terperinci ada beberapa peninggalan bangsa China Kuno yang masih menjadi misteri hingga saat ini. Berikut 5 misteri abadi dari negeri para dinasti China:

1. Kuda yang berkeringat darah

Kuda ferghana, juga dikenal sebagai kuda China yang berkeringat darah, namun legenda ini merupakan salah satu cerita tutur yang berasal dari dari luar daratan China. Berdasarkan sebuah penelusuran, legenda ini berasal dari daratan Turkmenistan dan masuk ke daratan China saat Dinasti Han berkuasa (25-220 Masehi) oleh Zhang Qian, seorang yang mengemban tugas diplomasi untuk kekaisaran China saat itu.
Kuda ferghana dalam bahasa China kemudian dikenal dengan sebutan kuda Han Xue,  karena kuda ini mengeluarkan keringat berwarna merah menyerupa darah ketika berlari. Kuda xue berlari begitu kencang dalam waktu lama, bahkan mampu menjelajahi jarak sejauh 4300 Km dengan waktu tempuh 43. Sehingga kuda xue hanya digunakan untuk perjalanan jauh dan medan perjalanan yang berat.

Kuda xue adalah sebuah legenda dan akan tetap menjadi misteri. Namun mengenai warna keringatnya yang merah, sebuah penelitian dilakukan oleh ilmuwan Jepang, dan mengatakan bahwa fenomena tersebut diakibatkan oleh parasit yang melukai kulit kuda tersebut setelah menghisap darah. Sehingga ketika kuda itu berlari akan mengeluarkan keringat yang bercampur dengan darah.

2 Kalendar Gender China Kuno

Kalendar Kelahiran China Kuno, yang juga dikenal dengan kalendar gender China, atau juga astrologi kelahiran China. Kalendar tersebut merupakan sebuah perhitungan China Kuno untuk mengetahui, memprediksi jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan, dan usia kalendar ini lebih dari 700 tahun. Beberapa orang mengatakan bahwa perhitungan kalendar gender ini 90% akurat tepat. Namun zaman modern seperti saat ini di daratan China sendiri, kalendar ini hanya digunakan sebagai sarana hiburan saja.
Di masa lalu, masyarakat China percaya dengan memiliki banyak anak lelaki berarti memiliki banyak tangan untuk membantunya bekerja. Namun kemudian bergeser ketika masyarakatnya percaya lebih menyukai memiliki anak perempuan karena dapat mengawinkan mereka dengan lelaki dari kaum kaya, walaupun keinginan untuk memiliki anak lelaki masih lebih dominan. Sehingga untuk memperoleh jenis kelamin yang pasti akan kelahiran seorang bayi, bangsa China Kuno membuat sebuah alat dan rumus perhitungan untuk memprediksi jenis kelamin bayi kelak.
Perhitungan kalendar gender ini didasari oleh fenomena bulan, ataupun kalendar bulan. Perhitungannya cukup sederhana,  yakni dengan menghitung kalendar bulan (tanggal lahir,hari dsb)  usia sang ibu saat hamil, kemudian disilangkan dengan perhitungan waktu kelahiran nantinya. Lalu prediksi jenis kelamin si bayi akan diketahui berdasarkan sebuah observasi terhadap perempuan yang melahirkan bayi di usia yang sama, kemudian diteliti pula dominasi jenis kelamin bayi yang dilahirkannya itu. Misalnya untuk ibu berusia 21 tahun dan mengalami kehamilan di bulan Januari, maka dapat diprediksikan bahwa bayi yang dilahirkannya adalah seorang lelaki,karena berdasarkan pengamatan bahwa rata-rata perempuan berusia 21 tahun, hamil di bulan Januari, kebanyakan memiliki anak laki-laki.

3.  Makam Cao Cao

Cao Cao adalah seorang negarawan, ahli strategi, penyair yang popular di saat pemerintah Dinasti Han dari Timur berkuasa. Bagaimanapun, lokasi makamnya masih menjadi sebuah misteri selama ribuan tahun lamanya. Berdasarkan salah satu legenda, Cao Cao sangat merencanakan mengenai kematian, sehingga menjaga agar makamnya tidak mudah dihancurkan. Di hari kematian dan upacara pemakamannya, sebanyak 72 rahib secara bersamaan keluar dari empat gerbang berbeda menuju 72 lokasi pemakaman, sehingga artinya ada 71 kuburan yang palsu ataupun umpan.
Bagaimanapun berdasarkan penemuan arkeologi, menyatakan bahwa keberadaan makam Cao Cao sebenarnya berada di Desa Xigaoxu, di wilayah  Anyang, Provinsi Henan.
Sebuah pemakaman yang menutupi area seluas 740 meter persegi. Memiliki lereng curam, serta dua ruang besar utama dan empat ruang kecil. Jika dilihat dari angkasa, maka bentuk keseluruhan akan menyerupai huruf “Jia”.
Walaupun demikian, pemakaman ini secara resmi dinyatakan sebagai Makam Cao Cao, masih  kontroversi mengenai keaslian  makam tersebut.  Beberpa orang menyatakan mereka memiliki bukti (di dalam makam ditemukan sebuah tugu batu yang mengatakan bahwa Cao adalah pemiliki makam ini),untuk menyatakan makam ini asli. Namun beberapa ragu dan menyatakan bahwa makam tersebut dibuat oleh para pengoleksi ataupun penjual benda-benda antik.

4. Tugu Tak Bernama

Wu Zetian, adalah satu-satunya kaisar perempuan yang pernah memerintah di dalam perjalanan sejarah China, ia meninggal pada 705 M, di usia ke 82 tahun. Ia kemudian dimkamkan berdampingan dengan Kaisar Gaozong di Komplek Pemakaman Qianling,yang letkanya berada di Gunung Liangshan di wilayah Qinxian.
Qianling merupakan satu satunya komplek pemakaman yang dihuni oleh dua jenazah kaisar, dan merupakan salah satu makam terkuat dan teraman dari segi arsitektur. Qianling juga dikenal sebagai makam yang aman dari para pencuri makam.
Namun tidak seperti makam-makam pembesar China lainnya, di makam Wu Zetian, berdiri sebuah tugu batu tanpa nama ataupun tulisan. Karena biasanya para pembesar China selalu mendirikan tugu untuk menuliskan prestasi, di depan makamnya. Berbeda dengan tugu batu miliki Kaisar Gaozong yang memiliki 8.000 kata, yang menyebutkan prestasi kaisar di bidang pemerintahan, politik dan perang.  Sehungga tugu tanpa nama yang berdiri di depan makam Wu menjadi sebuah misteri, kenapa ia mendirikan tugu tanpa satu kalimat pun?
Beberapa percaya bahwa Wu menginginkan generasi China selanjutnya untuk memiliki penilaiannya tersendiri bagi apa yang telah dilakukan Wu semasa hidupnya. Ada pula yang mengatakan bahwa prestasi dan keberhasilan Wu melampaui kalimat yang bisa dituliskan di atas tugu tersebut. Bahkan ada pula yang meyatakan bahwa anak Kasiar Wu Zetian –Kaisar Zhong Zhong,  tidak menyukai keputusan dan tindakan yang dilakukan ibunya semasa hidup. Sehingga ia tidak menuliskan prestasi dan pencapaian sang ibu, agar generasi China berikutnya  menilai siapa ibunya tersebut.

5. He Shi Bi

He Shi Bi, mungkin satu-satunya batu permata yang melegenda dan berharga dalam perjalan an sejarah China.Berdasarkan cerita legenda, batu ini ditemukan oleh seseorang bernama Bian He sekitar 2.860 tahun lalu. Saat itu ia sedang memotong batang pohon untuk dijadikan kayu bakar di Pegunungan Jing, namun tiba-tiba ia menemukan sebuah batu giok yang masih mentah kemudian menyerahkannya kepada Raja Li dan kemudian ke Raja Wu keluarga Chu. Namun kemudian Bian He dianggap sebagai pencuri, sehingga kedua kakinya dipotong. Dan ketika akhirnya Raja Wen memerintah, ia memerintahkan seseorang untuk memotong batu permata tersebut. Namun ternyata di dalam batu tersebut tidak ada apapun yang berarti, hanya berupa batu giok yang terbelah menjadi kepingan.  Batu giok tersebut kemudian diberi nama sesuai nama sang penemu He Shi Bi (kepingan giok He).
Namun sangat disayangkan, harta karun tersebut dicuri dari keluarga Chu dan dijual ke Zhao. Pada 283 SM, seorang raja ambisius, Zhaoxian keluarga Qin  ditawari untuk berdagang dan menukarkan 15 kota dan wilayah mereka untuk mendapatkan batu giok tersebut. Bagaimanapun, perdana menteri Zhao mendapatkan bahwa Zhaoxiang menolak untuk menyerahkan tanahnya,  maka batu tersebut kembali dibawa pulang dengan selamat.
Pada 221 SM, Qin menaklukan enam kota dan batu giok tersebut jatuh ke tangan Qin. Di bawah kekuasan Qin Shihuang, kaisar pertama China, batu tersebut dijadikan sebagai stempel kerajaan, stempel tersebut dituliskan kata-kata yang menyatakan bahwa “ mandat ini berasal dari langit, Semoga kaisar berumur panjang dan sejahtera.”
Namun setelah banyak melewati perjalanan pemerintahan para raja dinasti China, tidak ada yang mengetahui perihal hilangnya batu giok legendaris ini, tidak ada yang tahu bagaimana benda ini bisa hilang.

5 Novel Detektif & Misteri Popular

Bagi Anda penikmat film thriller, misteri, dan horor, mungkin sudah tidak asing lagi mendengar istilah forensik, yakni sebuah upaya/cara yang membantu dalam penyelidikan sebuah kasus, yang dilakukan oleh ahli medis dan atau dokter. Forensik adalah penerapan ilmu kedokteran dalam penegakan keadilan. Secara garis besar ilmu ini dapatdibagi dalam tiga kelompok bidang ilmu, yaitu ilmu patologi forensik, ilmu forensik klinik, dan ilmu laboratorium forensik. Rupanya bidang forensik ini secara literasi sudah lama digunakan untuk mengungkapkan berbagai kasus misterius dan janggal, hal ini terlihat dari diterbitkannya berbagai novel misteri berabad lalu. Anda penasaran? Berikut 5 Novel Detektif dan Misteri Popular:

1. The Apothecary Rose: An Owen Archer Mystery

Penulis: Candace Robb
Novel ini menggambarkan latar suasana Kota York, Inggris, di tahun 1363, yang ketika itu banyak penduduknya meninggal secara misterius. Dan satu-satunya rantai penghubung antara kematian yang satu dengan lainnya adalah mereka telah mendatangi apoteker yang sama, dan menerima resep obat herbal untuk mengobati sakit mereka. Hadirlah Owen Archer, seorang kapten polisi. Walaupun ia hanya memiliki satu mata yang masih berfungsi, namun wajah tampan menyilaukan kekurangnya tersebut. Owen sengaja didatangkan untuk menyelidiki peristiwa kematian tersebut. Penyelidikan tersebut menuntun dirinya pada sebuah penyamaran. Ia berpura-pura tertarik dalam bidang obat-obatan, dan berusaha mendapatkan simpati  si apoteker tersebut agar mau mengajarinya, dan membiarkannya bekerja di apotek tersebut.Kehadirannya ternyata mengundang perhatian istri pemilik apotek, perlahan-lahan mereka pun terlibat dalam sebuah hubungan asmara. Lucy, istri seorang apoteker, adalah perempuan yang cerdas dan kuat, namun penyelidikan Owen mengarah kepadanya sebagai penyebab kematian misterius para penduduk Kota York.
Candace Robb mendapatkan gelar sarjananya di bidang sastra pada abad pertengahan, ia telah berhasil menulis dua novel serial misteri seperti, Owen Archer Mysteries dan the Margaret Kerr Mysteries. Sebagaimana novel Robb lainnya, The Aphotecary Rose adalah sebuah karya tulis yang pantas untuk dinikmati, bukan saja misteri yang disuguhkan. Namun kemampuannya menggambarkan dan menghadirkan secara teliti mekanisme dan metodelogi sebuah penyeledikan di abad ke 14, yang membuatnya patut diapreasi dan diacungi dua jempol. Ia pun secara jelas dan jeli menggambarkan masing-masing tokoh yang terdapat dalam novelnya tersebut, sehingga tergambarlah suasana abad 14 di dalam benak para pembaca.

2.The Wind-Up Bird Chronicle: A Novel

Penulis: Haruki Murakami
The Wind-Up Bird Chronicle merupakan salah satu novel Haruki Murakami yang terkenal. Novel ini menyajikan sebuah misteri bergaya post modern yang mengombinasikan unsur-unsur kegaiban kehidupan modern masyarakan Jepang dan beberapa cerita mengenai Perang Dunia II. Novel fantastis ini menceritakan tentang seorang Toru Okada, seorang pria berkeluarga, yang tidak bersemangat dan memiliki ambisi karir yang stereotipe pria Jepang  di abad ke 20 lainnya. Toru memiliki sikap pasif, ia hadir hanya sekedar untuk eksis di depan orang lain. Namun ketika suatu waktu kucing kesayangannya hilang, Toru bereaksi tidak seperti biasanya, ia berusaha mencarinya kemana-mana,agresif. Ia tidak saja mencari dengan akal rasionya, ia bahkan menemui dua paranormal untuk mengonsultasikan masalahnya tersebut. Selama pencariannya berlangsung, rumah tangga Toru berada di ambang kehancuran hingga suatu saat istrinya tak lagi kembali dari tempatnya bekerja, entah pulang kemana. Pencarian Toru pun bercabang, istri dan kucing kesayangan. Dalam  usaha mengungkapkan misteri itu,  Toru bertemu dengan orang-orang yang mengagumkan, cenayang eksentrik, veteran Perang Dunia II dan seorang gadis remaja pembuat wig yang terobsesi dengan kematian, May Kasahara.

3. Rebecca

Penulis: Daphne du Maurier
Sebuah kategori novel misteri klasik, Rebecca, menceritakan seorang gadis lugu yang menikah dengan seorang penguasa, orang kaya, Maxim de Winter. Dikisahkan setelah melangsungkan pernikahan kedua pasangan penganti tersebut menempati sebuah rumah besar tua milik Maxim di Inggris, rumah itu dikenal  dengan sebutan Mansion Manderley. Di rumah barunya itulah Nyonya De Winter yang baru mengalami berbagai peristiwa dan fenomena. Sebuah kenangan akan Rebecca, istri Maxim yang telah meninggal, menghantui kehidupannya. Sementara itu, seorang pengurus Mansion Manderley yang memiliki sifat dengki dan jahat, Nyonya Danvers, memiliki masalah psikologi yang istimewa. Ia terobsesi dengan kecintaannya terhadap sosok Rebecca, sehingga ia selalu berusaha membuat Nyonya de Winters  merasa tidak betah dan nyaman berada di Mansion Manderleys. Banyaknya misteri dan keanehan, membuat Ny. De Winters penasaran dan mencoba mengungkapkannya. Novel ini berakhir sangat tragis dan mencengangkan.

4. The Hound of the Baskervilles

Penulis: Sir Arthur Conan Doyle
Dengan segala maksud dan tujuan, sosok Sherlock Holmes adalah seorang tokoh detektif terkenal yang pernah diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle di tahun 1880’an. Holmes adalah seorang detektif swasta yang menggunakan teknik ilmu forensik  primitif untuk mengidentifikasi/mengenali pelaku kejahatan dan memecahkan misteri di balik kasus kejahatannya. Dalam novel The Hound of The Baskervilles, Holmes menyelidiki sebuah kasus James Mortimer, seorang teman dekat dari Keluarga Sir Charles Baskerville. Sebuah penyelidikan terhadap sebuah ancaman kematian yang dilakukan oleh seekor anjing menghantui setiap anggota keluarga Baskerville. Mortimer khawatir akan seorang pewaris terakhir dari keluarga Baskerville, Henry. Dalam upaya penyelidikan ini ditemukan berbagai pentunjuk, yang jika tak pandai dalam memutuskan, hal tersebut akan memandu pada sebuah simpulan yang salah. Ada satu fakta yang menarik; Sir Arthur Conan Doyle menulis The Hound of The Baskerville ini berdasarkan sebuah legenda Richard Cabell, seorang pengawal yang hidup di tahun 1600’an, di sebuah daerah bernama Devon, Inggris. Legenda tersebut mengisahkan bahwa roh Cabell bergentayangan dengan diiringi sekawanan anjing pemburu.

5. The Maltese Falcon 

Penulis: Dashiell Hammett
Jika Anda sangat bergairah untuk membaca sebuah novel detektif, The Maltese Falcon, mungkin salah satu opsi yang menarik. Tokoh protagonis, Sam Spade, adalah seorang penyelidik swasta yang sukses, ia bekerja di San Fransisco selama tahun 1920’an. Sam adalah seorang yang cerdas, dingin, namun memiliki pendirian dan keyakinan yang teguh terhadap nilai keadilan. Dalam novel ini,dikisahkan Sam bersama rekannya, Miles Archer, disewa oleh seorang perempuan cantik untuk menyelidik bayi adik perempuannya, yang ia yakini telah diculik oleh seseorang bernama Floyd Thursby. Untuk itulah kemudian Miles mengikuti Floyd, namun upaya tersebut membawanya kepada sebuah kematian, ia ditembak di sebuah lembah, dan keadaan berbalik menjadikan Sam sebagai tersangka kematian tersebut. Dalam novel ini pun dihadirkan sebuah plot mengenai sebuah patung burung berwarna hitam yang dilapisi oleh logam berharga dan menyimpan permata di dalamnya. Namun misteri patung burung ini hanyalah bumbu belaka, yakni untuk menjejaki masing-masing karakter yang ada di dalam novel tersebut. Buku ini pun diadaptasikan ke dalam sebuah film produksi tahun 1941, dibintangi oleh Humprey Boghart.